Penetrasi E-wallet di Indonesia: Gopay Menghadapi Konsumen yang Minim Loyalitas

“Masuknya teknologi tidak bisa dipungkiri memengaruhi berbagai segi kehidupan manusia seperti aktivitas jual beli dalam penggunaan uang tunai digital. E-wallet diketahui adalah alat pembayaran digital yang dikenal akan kepraktisannya. Jika membahas tentang ini, tentu setiap brand yang memiliki produk e-wallet akan bersaing ke target pasar mereka.”
Hasil riset yang dilakukan oleh AcuityHub terhadap 2.275 responden yang pernah menggunakan e-wallet di 14 kota di Indonesia, mengatakan bahwa GoPay merupakan dompet digital yang paling banyak dicoba. Berbicara tentang pemakaian rutin, GoPay mampu membuat 78% pelanggannya menggunakan produk tersebut berulang kali. Namun, sebagian besar karena adanya promo. Jika GoPay tidak ada promo menarik, maka hanya 29% dari pengguna yang akan tetap menggunakan aplikasi tersebut. Sementara OVO dan DANA memang tidak memiliki konversi yang besar untuk pemakaian penggunanya, tetapi 2 aplikasi ini memiliki lebih banyak basis konsumen yang loyal (+40%) meskipun dua aplikasi ini sedang tidak ada promo.
Dari segi brand used most often, secara angka GoPay memang dapat dikatakan sebagai pemenang, namun tidak sebagai produk e-wallet yang konsumennya tetap menggunakan jika tanpa adanya promosi atau kita sebut loyalty without promo terbesar.
Terkait penggunaan layanan dompet digital, terdapat kelebihan yang dijadikan alasan mengapa konsumen menggunakan produk tersebut. Alasan utama konsumen menggunakan e-wallet adalah transaksi yang cepat, kemudahan dalam menggunakannya dan adanya promosi.
Selain dari 3 alasan utama diatas, setiap produk memiliki kelebihannya masing-masing, sebagai contoh GoPay digunakan karena ekosistemnya yang sudah suistain (untuk membayar Gojek/GoFood), sedangkan OVO karena lebih murah (persepsi lebih banyaknya promosi yang ditawarkan). Sementara untuk pengguna DANA, kelebihan dari aplikasi ini adalah adanya gerai ekslusif yang hanya menerima pembayaran digital menggunakan DANA (DANA menginvestasikan untuk scanner yang ekslusif di beberapa gerai khusus untuk pengguna DANA).
Selain pernyataan di atas, AcuityHub juga melakukan riset tentang kekurangan dari penggunaan e-wallet kepada responden. Tiga kekurangan terbesar adalah adanya keharusan pemakaian internet dalam menggunakan e-wallet, harus banyak memiliki aplikasi sejenis, dan saldo yang terbatas (adanya limit transaksi), tambahan temuan lainnya layanan GoPay masih dirasakan terbatas (belum diterima di semua merchant), sementara OVO dipersepsikan oleh penggunanya bahwa aplikasinya sering bermasalah. Sementara kekurangan dari DANA lebih kepada terbatas nya limit transaksi akibat masih adanya keterbatasan saldo yang bisa di top-up.
Methodology
AcuityHub melakukan survei terkait dengan kebiasaan konsumen dalam menggunakan aplikasi E-Wallet di kota-kota besar Indonesia yang mencakup: Jakarta, Bodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Palembang, Pekanbaru, Batam, Denpasar, Balikpapan, Makassar, dan Manado. Survei ini dilakukan di bulan Juli 2019 dengan N= 2,275. Metode pengambilan sample dilakukan secara random (random sampling)
Leave A Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked
Address
We Work. South Quarter, Tower C Jl. R.A Kartini No 8 Jakarta Indonesia
0 Comments